Konsultasi Remaja - Dating Violence

Dear Mbak Nirlaksita, ini pengalamanku, aku sangat marah
dengan apa yang terjadi dengan mantanku. Bahkan aku malah menjadi
lebih heran lagi karena ternyata beberapa dari teman sekampusku juga
mengalami kejadian yang sama. Entah apa mereka bisa disebut sebagai
korban, tapi yang pasti lebih dari 5 orang yang kukenal ini adalah
wanita. Aku rasa mereka mengalami kekerasan dalam berpacaran, dan
lebih parah lagi mereka sampai pada tahap dimana mereka disiksa secara
batin dan fisik oleh pasangan mereka!

Herannya lagi, entah kenapa mereka bisa tahan dengan perlakuan
pacar-pacar mereka yang sangat tidak manusiawi itu? Lebih dari 3 atau
5 tahun bahkan. Dan tahukah kamu, semua wanita yang kukenal itu adalah
orang-orang hebat!
Mereka wanita dengan karakter yang punya pendirian,
cerdas, mandiri, berbakat, pandai berdiplomasi... yang sepertinya
tidak akan membiarkan diri mereka jatuh ke dalam penyiksaan kelas teri
seperti itu.
Hanya karena masalah percintaankah? Atau karena terlalu
bodoh menyayangi kah?


Mbak Nir, ini maaf klo agak2 sedikit menyinggung kehidupan pribadi seseorang, tp ini juga sebenarnya pengalaman pribadi sy juga koq. trims

Ananta
[23 tahun], Denpasar



Nir:
Dindaku Ananta…tidak perlu merasa tidak enak dengan sebuah ide atau pemikiran, biarkan lepas segala pengetahuan karena alam sudah menyediakan jawaban untuk kita.
Tidak ada hal yang harus disembunyikan ketika banyak jiwa terselamatkan karenanya.


Ananta:
Pertanyaanku, kenapa wanita-wanita cerdas itu bisa terjerumus dalam
kekerasan berpacaran (dating violence)?


Nir:
Kenapa ini terjadi?
Pertama, cinta itu buta, kata orang sono “LOVE is BLIND”
Dan kata kunci penting yang harus disadari adalah “TS”
TERLAMBAT SADAR

Memang tragis cerita ini, KANYA adalah seorang perempuan yang cerdas dan memiliki penampilan menarik kemudian menjadi korban kekerasan dalam relasinya dengan pacarnya.

Peristiwa ini bisa terjadi pada siapapun juga, variable cerdas tidak signifikan untuk terhindar dari soal ini.

Percintaan adalah soal hati, yaitu soal perasaan menyukai, menyintai , sehingga kadangkala kehilangan kesadaran untuk menyetarakan dengan mind *pikiran.

Ketika perempuan ini mencintai pasangannya, entah berawal dari pandangan pertama, entah berawal dari kebiasaan berjumpa, atau rasa kagum tehadap sesuatu yang dimiliki pasangannya. Satu-satunya yang mampu didefinisikan adalah hanya CINTA
Ya Cinta…..
Walau kitapun sampai kini tetap masih sibuk mempertanyakan APA ITU CINTA….

By the way
Lelaki yang memperlakukan violence pada pasangannya adalah laki-laki yang loser (maaf: pengecut).
Karena dia tidak tau bagaimana dia harus menghargai dirinya sendiri. Bagaimana ia sebagai lelaki untuk respek pada dirinya saja tidak mampu. Bagaimana dia mampu respek pada perempuan????

Mengapa ini bisa terjadi.
Setiap aksi pasti berasal dari reaksi bukan???

Stimulus bisa beragam untuk mencetuskan violence.
Perselingkuhan (ketidaksetiaan), kecemburuan yang besar (kurang ada kepercayaan diri pada pihak yang cemburu atau yang menjadikannya pencemburu), kurang komunikasi terbuka, konsep kepemilikan yang berlebihan (pacar adalah property hm?? )

Apapun alasan atau alibi sebagai sebuah reaksi, bila muncul sebagai kekerasan adalah tidak pernah dibenarkan
Mengapa? Hak asasi manusia adalah bebas.tidak ada yang berhak menindasnya dan mengambilnya dari orang lain.

Apapun alasan violence, tak bisa dibenarkan dalam human right dan hokum Indonesia.

Perempuan cerdas biasanya memiliki kelebihan pada idea nya
Biasanya mereka akan dengan tegas menyatakan keperbedaan pendapatnya
Dan ini bisa menjadi permasalahan ketika lelaki tidak bisa menerima pendapat beda.
Jenis lelaki ini adalah mereka hanya dipenui oleh pemikiran bahwa lelaki selalu harus menang, atau pemujaan gila terhadap budaya patriarki.

Lelaki pemuja paham” kemenangan” akan selalu bermasalah dengan perempuan jenis ini.

Ketika kehilangan ide untk berbeda dan tidak mampu lagi menerima ketidak percayaan diri, maka untuk menguasai pasangan di gunakannya power yaitu kekerasan. Dan itupun dilakukan ketika tak mampu mengecilkan eksistensi si perempuan.

Hanya dengan cara ini maka diri lelaki akan merasa “besar”, artinya mampu menguasai.

Dan perempuan ini dengan rasa cintanya yang buta dan kebodohan panjang, tidak cepat menyadari bahwa perlakuan lelaki ini tidak benar.

Ya sebuah KETERLAMBATAN KESADARAN….
Dengan cinta butanya , perempuan menerima perlakuan yang seharusnya harus dilaporkan pada hukum.

Mengapa lelaki mengusai dengan kekerasan?karena mereka bukan orang yang mampu berpikir EQUITY, mereka memiliki kebutuhan untuk ditakuti oleh pasangannya, mereka ingin menang dan ingin mendominir bahkan dalam pemikiran sekalipun.
Bukan hanya penguasaan fisik, fisik adalah cetusan dari penguasaan property, perempuan dianggap barang miliknya.

mengapa perempuan ini membiarkan? Dalam banyak kasus spesifik, adakalanya bila bukan karena cinta adalah, mereka menghindar untuk ribut. Walau sikap ini sangat tidak tepat.

Atau kawatir akan reaksi yang lebih berlebihan dari sebelumnya, lalu mereka menerima saja sebagai victim. Adakalanya takut masuk pada kondisi “sendiri” karena ketergantungan yang tercipta selama hubungan percintaan.
Wahai perempuan jangan takut merasa sendiri, karena kita tidak akan pernah sendiri,masih banyak teman dan orangtua yang mengasihi kita.

Wahai Perempuan sadarilah bahwa perlakuan pasangan mereka adalah violence, bukan rasa expresi rasa cinta mereka yang sangat kepada kita, tapi ini PENGUASAAN

Hai perempuan, mari lihat kembali bentuk hubungan kita dengan pasangan kita,
Bila ada pembatasan fisik bahkan pemikiran, hati-hati dengan kecenderungan violence.
Bila itu terjadi pada anda, cepat tinggalkan saja lelaki itu.
Untuk perempuan2 cerdas seperti mu, sangat mudah menemukan para lelaki yang baik.
Yang mampu menghargai dir mereka sebagai lelaki dan mampu menghargai diri kita sebagai perempuan.

Dan bagi yang telah mengalami atau sedang mengalami, jangan pernah merasa sebagai korban, itu akan menghentikan semangat kita untuk maju.

Yang korban bukan kita tapi dia , sang pelaku violence.
Wahai KANYA 2 ku, mari buka mata dan berjuang melawan violence , jangan beri tempat bersemayam di tubuh maupun jiwamu.

Bila engkau merasa korban, bangkitlah dan maafkan segala kebodohan dan kesalahanmu untuk cepat menyadarinya, lalu mafkan dia yang tidak mampu menghargai arti manusia….
Wahai para Ananta (lelaki)…respeklah pada dirimu dahulu, baru engkau bisa merasai dengan jiwamu bagaimana respek pada KANYA (PEREMPUAN)…
SALAM DAMAI….

0 comments:

Posting Komentar